BETERNAK AYAM BEKISAR

AYAM BEKISAR DAN JENIS JENISNYA
 Bekisar adalah keturunan hasil kawin silang antara betina ayam buras dengan pejantan ayan hutan hijau. Keistimewaan ayam bekisar adalah kokokannya yang indah dan warna bulu- bulunya. Suara ayam bekisar tinggi, nyaring dan seakan bergema, terdengar dari jauh.
Ciri – ciri umum ayam bekisar :
Bentuk tubuh dipengaruhi oleh bentuk ayam hutan
Bentuk dan warna bulu dipengaruhhi oleh warna bulu induknya
Bulu lebih mengkilap dibanding ayam buras
Bekisar jantan fertil ( dapat menghasilkan keturunan), sedangkan yang betina infertil (mandul)
Kokok ayam jantn bekisar dapat terdengar pada jarak 1- 2km
Jenis Jenis ayam bekisar :
Gallus Aeneus
Gallus Temminokii
Gallus Violaceus


AYAM BEKISAR DAN PENGGEMARNYA
 Ayam bekisar adalah keturunan hasil kawin silang antara ayam hutan hijau dengan ayam buras.  Ayam silangan ini telah lama dikenal orang Indonesia khususnya di daerah Jawa dan Madura.
Dahulu ayam bekisar hanya dimiliki oleh para bangsawan, orang orang terkemuka, orang berpangkat dan orang kaya. Kepemilikan ayam bekisar bagi seseorang merupakan lambang status kebangsawanannya, pangkatnya, atau kekayaannya.


Mahalnya harga ayam bekisar terjadi karena :
Ayam bekisar termasuk ayam langka dan sulit didapatkan.
Ayam bekisar merupakan ayam blasteran, tidak mudah untuk menyilangkan ayam Hutan dan ayam buras yang menghasilkan keturunan ayam bekisar.
Ayam bekisar tidak dapat langsung menurunkan ayam bekisar , karena :
- Pejantan bekisar dikawinkan dengan betina bekisar umumnya tidak menurunkan anak, karena babon Bekisar umumnya mandul.
- Pejantan bekisar dikawinkan dengan ayam buras, akan menurunkan ayam bakekok, bukan ayam bekisar.
- Pejantan Bekisar dikawinkan dengan babon ayam hutan anak anaknya lebih mendekati keadaan ayam hutan.
d.  Ayam bekisar mahal harganya karena bentuk badan, warna bulu dan suaranya yang indah dan spesifik.


AYAM BEKISAR DAN PELESTARIAN ALAM
Ayam bekisar tidak mungkin ada terus, tanpa tersedianya stok ayam hutan hijau. Ayam hutan hijau sebagai bahan untuk memproduksi ayam bekisar, kini keadaannya kian memprihatinkan, populasinya kian menipis karena terdesak oleh perkembangan jaman. Banyak kawasan ayam hutan kian menyempit karena terdesak oleh perkampungan , persawahan, perladangan, kawasan industri dll. 


Ayam bekisar dan cara memperolehnya
Untuk Beternak ayam bekisar & menyilangkan ayam hutan dengan ayam buras, diperlukan persyaratan :
Peternak harus bersifat sayang/ suka pada ayam bekisar.
Peternak harus melakukan kegiatan beternaknya dengan tekun, cermat, pantang menyerah, dan lincah.
Mengetahui cara beternak ayam pada umumnya.
Peternak harus rendah hati, mau belajar dari pengalaman sendiri dan orang lain.
Mengetahui sedikit tentang hukum keturunan (gen)
Membuat record persilangan agar dapat keturunan yg paling baik.


Menyilangkan ayam hutan dengan ayam buras. 
Cara tradisional.
Cara tipuan.
Kawin alami dalam pasangan yang dijodohkan.
Kawin suntik


Perlakuan & pemeliharaan pejantan ayam hutan dengan babon ayam buras menjelang dan sesudah dijodohkan dalam kandang pembibitan.
Pemberian makanan.
Pemberian Vitamin
Pengawasan tetap terhadap kesehatan ayam.


Hal hal yang perlu diperhatikan setiap saat :
Sanitasi kandang
Cegah ayam lain, burung liar, merpati, anjing dll termasuk orang asing mendekati kandang.
Cegah gangguan yang dpt menimbulkan stress.
Selalu waspada terhadap setiap gejala penyakit yang terlihat.


MEMPERSIAPKAN CALON BABON AYAM BURAS UNTUK DIKAWINKAN DENGAN PEJANTAN AYAM HUTAN
Langkah langkah :
Setiap hari ayam tersebut dikurung didekat kandang ayam hutan, dijodohkan agar keduanya saling lihat, kenal dan terbiasa.
Ransum yang diberikan bergizi cukup
Dalam air minumnya diberi vitamin AMINO EGG
Dalam makananya dicampur MINERAL B12 sebanyak sesendok sehari.
Program vaksinasi NCD dan RCD
Pemberian obat cacing setiap 1bulan atau minimal 3 bulan sekali.
Bila terlihat gejala terserng penyakit segera harus diobati.


MEMPEROLEH AYAM BEKISAR DENGAN MENJODOHKAN AYAM HUTAN HIJAU DENGAN AYAM HUTAN BURAS DALAM KANDANG
Untuk memperoleh keturunan dari yaam yang disilangkan dengan kualitas yang baik, maka pejantan dan babon harus diseleksi lebih dahulu.


Pejantan ayam hutan sebaiknya mempunyai ciri ciri :
Bentuk badan sempurna, tidak cacat.
Tidak berpenyakit.
Fertil, dan tidak mandul
Bentuk badan serasi sehingga dapat diharapkan bentuk yang bagus tersebut diturunkan pada anak ayam.
Bulu mengkilat, tidak patah patah, dan tidak berkerut.
Sudah dewasa.
Sudah cukup jinak dan sering berkokok.
Berkokok pertanda bahwa ayam tsb telah jinak dan sudah cukup umur.
Jengger berdiri tegak, berwarna merah.
Pandangan mata tajam, sehat dan pemberani.


Babon ayam buras untuk dijodohkan mempunyai tanda tanda seperti berikut :
Mempunyai bentuk badan sempurna.
Umur muda.
Bentuk badan serasi.
Jengger tunggal.
Sehat tidak berpenyakit.
Bulu mengkilat, bagus , tidak patah patah.
Pandangan mata tajam.
Badan tegah, gagah.
Aktif mencari makan.
Sudah dewasa kelamin dan siap bertelur.


Sistim perkawinan :
Pasangan tetap.
Pasangan tidak tetap.
Kawin suntik.


MENJODOHKAN AYAM HUTAN DENGAN AYAM BURAS
Penjinakan ayam jantan sampai pejantan cukup berani dan dalam kondisi berahi.
Babon dipilih yang belum pernah kawin.
Setelah keduanya “saling cocok dan setuhu dipertemukan”. Babon dapat dimasukan ke dalam kandang pejantan ayam hutan.
Untuk pasangan tetap, pejantan dan babon itu tidak dipisahkan lagi.
Untuk pasangan tidak tetap, bila babon sudah bertelur, maka pejantan ayam hutan itu dapat dikawinkan dgn babon ke dua.
Setelah kawin, 5- 11 hari ayam hutan akan bertelur.


KAWIN SUNTIK UNTUK MEMPEROLEH ANAKAN AYAM BEKISAR
Kawin suntik pada unggas, di Indonesia belum umum, tapi cara tsb bisa dilakukan.


Keuntungan :
Meningkatkan produksi ayam bekisar.
Meningkatkan dan mempertahankan tingkat kesuburan jantan ayam hutan dan babon ayam buras.
Meningkatkan daya tetas telur yang dihasilkan.
Seleksi bibir pejantan dan babon dapat dilakukan lebih sempurna.
Program pembiakan dapa disusun sempurna.
Ayam hutan pejantan yang tidak mau mengawini babonayam buras secara alami dapat dimanfaatkan dengan hanya diambil spermanya saja.


Kelemahan : 
Memerlukan pengetahuan, pengalaman keterampilan dan perlengkapan yang umumnya belum dimiliki oleh peternak biasa.
PROSES KAWIN SUNTIK :
Pengambilan sperma pejantan ayam hutan.
Pengenceran sperma.
Pelaksanaan inseminasi buatan.

MASA MENGERAM
Bila  babon ayam buras sudah bertelur, dan telur akan ditetaskan, peternak dapat memilih :
Telur dierami induknya sendiri.
Telur ditetaskan oleh induk lain.
Telur ditetaskan dengan mesin tetas.


Telur ditetasan/dierami oleh induknya sendiri.
Setelah bertelur sekitar 10 butir babon itu akan segera mengeram dan 3minggu kemudian akan menetas.


Telur ditetaskan babon lain.
Agar babon yg memproduksi telur hasil kawin ssilang dengan pejantan ayam hutan tersebut dapat bertelur lagi, maka jangan biarkan babon tsb sampai mengeram.


Penetasan dengan mesin tetas.
Mesin tetas dapat digunakan terus menerus, tidak perlumengatur waktu seperti halnya menggunakan babon lain utk menetaskan.


SELEKSI, RECORDING DAN CULLING
Yang dapat digunakan dalam melakukan seleksi calon betina yang akan dikawinkan dengan ayam hutan antara lain :
Diturunkan dari pasangan yang sehat,.
Diturukan oleh pasangan yang produktif.
Ditunkan oleh babon yang pandai mengeram dan mengasuh anak anaknya.


Babon pembibitan bekisar yg sebaiknya di culling :
Berpenyakit menular.
Sebagian besar anak anaknya cacat.
Tidak produktif, telurnya sedikit.
Warna anaknya bervariasi tidak menentu.
Faktor kegagalan penetasan dengan mesin tetas :
Faktor kesalahan mesin tetas 
( Ventilasi, Temperatur, Kelembaban, Listrik padam.)
Salah mengoperasikan mesin tetas.
mesin  tetas tidak disucihamakan dulu.
Mesin tetas tidak di tes.
Temperatur & kelembaban salah.
Pembalikan telur secara kasar.
Mesin tetas terlalu sering dibuka.
Posisi telur kurang tepat.
Faktor telur tetas.
Telur kosong, akibat perkawinan yg tidak sempurna atau kemandulan.
Induk terlalu muda.
Pejantan atau babon yg dikawinkan cacat.
Telur disimpan terlalu lama.
Pejantan atau babon berpenyakit menular.
Telur retak sebelum ditetaskan.