Sabtu, 12 Januari 2013

Belajar Beternak Angsa dan Anak Angsa di Halaman Rumah


Setelah beberapa bulan memelihara angsa dan belajar bagaimana merawatnya, sesuai dengan petunjuk dan referensi yang saya dapat, dan juga pengalaman di lapangan saya bisa berbagi beberapa pengalaman.

Memelihara Telur sampai menjadi anak yang kuat

  • Seekor angsa betina dewasa, biasanya mampu menghasilkan telur 4 - 8 telur, dan telur-telur tersebut bisa menjadi anak bila dibuahi oleh sang jantan. Biasanya telur-telur tersebut akan di di letakkan disarang yang dibuat oleh angsa betina, atau kita bisa pindahan ke dalam sarang yang bisa kita buatkan misalnya dari kotak ukuran 60cmx60cm atau lebih. Kemudian didalamnya diletakkan jerami atau rumput-rumput yang sudah kering, biasanya akan diatur oleh sang induk sendiri. Biasanya pasangan sang angsa betina suka membantu membuat sarangnya.
  • Untuk sarang angsa usahakan dibuat atau tempatnya dipastikan kering dan kelembaban normal, artinya kondisi tidak basah sekali, karena apabila sarang angsa tersebut basah, angsa biasanya tidak mau mengerami telurnya. Waspadai saat musim hujan, pastikan tidak ada air yang masuk atau membasahi sarang. Kemudian pastikan sarang tersebut aman dari gangguan seperti kucing dan tikus, siapa tahu juga ada ular, karena binatang tersebut biasanya suka memakan telur angsa. Memang biasanya bila telur dierami, sang jantan juga akan ikut menjaga sang betina.
Ini Kandang angsa yang saya buat, dan sarang didalamnya
Sarang angsa yang dibuat oleh induk, kita siapkan rumput kering dan jerami

  • Selama proses mengerami pastikan sarang angsa kering dan kelembaban terjaga, jangan letakkan makan dan minum angsa di dekat sarang, karena angsa betina selama mengerami jarang sekali keluar untuk mencari makan, jadi yang makan biasanya sang jantan yang didekatnya sehingga kadang-kadang makan dan minum tumpah dan bisa membasahi sarang.
  • Untuk mengerami telur ada 2 metode yang pertama secara manual yaitu sang induk mengerami sendiri telur sampai menetas, yang artinya tingkat keberhasilannya hanya 50%-70% itu pun tergantung kondisi lingkungan seperti musim,kelembaban sarang dan gangguan binatang lain, sebagai pengalaman angsa saya yang pertama bertelur 8 yang dicuri kucing 1 yang dierami 7 dan yang menetas 4 biji. Kemudian angsa yang kedua betelur 5 yang pecah dan di curi 2, sisa 3 yang berhasil ditetaskan 2, namun karena waktu itu baru menetas dan sarang basah karena (hujan lebat dan angin) sehingga sang induk  meninggalkan sarang dan satu anak mati basah dang kedinginan.
  • Metode kedua adalah dengan menggunakan mesin penetas, yang tingkat keberhasilan sampai 90%, sampai saat ini saya belum pernah mencoba. 
  • Apabila telur sudah menetas harus diperhatikan kondisi sarang, jangan sampai basah karena telur yang menetas, karena apabila sampai sarang basah maka induk tidak akan mau mengerami telur lainnya, akibatnya bisa gagal menetas untuk sisa telur yang lain, ini biasanya terjadi pada induk yang baru menetaskan pertama kali, karena angsa saya yang satu lagi tidak ada masalah dengan penetasannya. Untuk menghindari induk meninggalkan sarangnya segera pisahkan anak yang baru menetas dari induk maksimun 2 jam dan letakkan ditempat yan bersuhu hangat, dengan menggunakan lampu pijar 60 watt, supaya anak kering dan sarang juga tetap kering. Jangan terlalu lama, karena sang induk nanti seperti tidak mau mengakui anaknya, dan tidak mau dirawat, kecuali memang kita berniat memisahkan anaknya dan dipelihara sendiri.
  • Diperhatikan bahwa induk angsa akan beraksi aktif atau galak baik  jantan dan betina selama mempunyai anak. Yang unik juga sang jantan akan ikut menjaga anak-anaknya, jadi bukan betinanya saja. Untuk itu ada bahaya juga, sebaiknya kita kurangi gangguan terhadap angsa apabila sedang punya anak, karena angsa dewasa sangat protektif apabila ada yang mendekati anaknya, akibatnya angsa anak suka terinjak angsa dewasa dan bisa mati, yang kedua tertendang angsa dewasa dan terbalik, sehingga tidak bisa bangun, dalam waktu singkat bisa membuat sang anak mati karena lemas.
Kondisi angsa kecil rawan terinjak induk bila ada gangguan

  • Masa Kritis anak angsa yang saya perhatikan, adalah 5 hari pertama setelah menetas, disini rawan gangguan binatang lain seperti dimakan kucing atau tikus, kedua mati karena kedinginan, terinjak, terbalik, dan kurang makanan dalam kondisi apabila lingkungan kurang bahan makanan, Yang selanjutnya 2 minggu pertama setelah menetas, setelah berumur 2 minggu angsa masih rentan tehadap ancaman binatang lain, terinjak dan kondisi cuaca, namun disini anak angsa sudah lebih kuat terhadap cuaca. Fase selanjutnya adalah berumur 1 bulan, dimana kondisi anak angsa sudah kuat dan tahan terhadap cuaca dan gangguan lain dari binatang lain.
  • Untuk makanan anak angsa yang dirawat oleh induknya adalah tidak terlalu sulit, bisa kita berikan "dedak" (serbuk halus kulit padi) atau nasi, atau biarkan mereka makan mengikuti induk, biasanya memakan rumput dan serangga kecil, dipekarangan rumah saya sengaja saya tanam rumput jepang dan rumput gajah sehingga sering dimakan mereka.
Induk dan anak angsa makan
  • Apabila anak angsa hendak kita rawat terpisah dari induk kita harus siapkan kandang khusus dengan lampu penghangat. Apabila kita sudah pisahkan dari induknya dengan waktu yang lama, maka sang induk seperti tidak akan merawat anak angsa tersebut, untuk itu perlu perawatan dari kita sampai berumur 1 bulan dimana kondisi sudah kuat. Sebagai pengalaman beberpa waktu yang lalu telur angsa menetas pada saat hujan deras, sehingga sarang menjadi bsah dan 2 telur sudah menetas tanpa saya sadari. Setelah hujan reda saya lihat induk angsa yang sedang mengerami sudah meninggalkan sarang, itu jarang terjadi kecuali ada sesuatu. Setelah saya dapati ternyata 2 telur sudah menetas dari 3 telur, namun sayang 1 mati karena basah dan seperti terhimpit induknya, dan saya dapati 1 sekarat karena basah, akhirnya yang satu saya bawa masuk dan letakan dikandang anjing yang kosong dan saya tutup sekeliling dengan koran dan saya beri lampu pijar 60 watt, berharap bisa hidup anak angsa yang sekarat ini, besok paginya saya liat anak angsa ini bisa hidup, sampai saya tulis ini sudah 4 hari masih hidup, dan pada hari ketiga ketika saya kembalikan ke induknya, induknya tidak mau merawat, sehingga saya letakan kembali dikandang. untuk makan, saya letakkan dikadang dedak yang dicampur dengan air dan air. Perlu di ingat angsa adalah unggas yang suka air, jadi selalu perlu ada air.
Anak Angsa yang diselamatkan serta telur yang tak menetas


  • Anak Angsa yang sudah berumur satu bulan biasanya sudah lebih kuat dan tahan terhadap cuaca dan ancaman binatang lain.
  • Usahakan dikandang yang dibuat diberikan lampu penerangan untuk menambah kehangatan kandang selain anak bila tidur masuk kedalam induk betina supaya hangat
  • Perhatikan kolam buatan atau sejenisnya yang bisa dimasuki anak angsa, pastikan bisa masuk bisa juga keluar dengan mudah anak angsa, karena anak angsa bisa mati kelelahan dalam air apabila tidak bisa keluar.
  • Awasi anak angsa yang masih kecil apabila terbalik, karena sulit anak angsa untuk berbalik kembali
Angsa akan tidur

Angsa berjemur

Anak angsa 3 minggu

Anak angsa dan induk mencari makan



Tentang Angsa Dewasa
  • Angsa dewasa adalah angsa yang setia denga pasangannya, apabila kita hanya memelihara sepsang akan sulit untuk mengabungkan dengan pasangan lain
  • Angsa aka protektif saat menjaga telur dan anak
  • Ada saat angsa jantan lebih monogami, artinya aka setia dengan pasanganya, walaupun 1 jantan kuat untuk 3 angsa betina
  • Angsa adalah binatang teritori, apabila ada angsa baru masuk kekadangnya maka akan menyerang dan mengusir angsa baru tersebut, butuh waktu untuk menerima angsa baru
  • Makanan angsa sederhana yang penting ada rumput-rumputan di pekarangan kita
  • Selalu siapkan air buat angsa karena mereka membutuhkan air selalu

Tidak ada komentar:

Posting Komentar