Sabtu, 12 Januari 2013

KIAT MENUJU SUKSES BETERNAK KELINCI

Banyak para  calon peternak ingin beternak kelinci untuk berhasil dan selalu mempertanyakan kalau sudah banyak, apakah mudah memasarkan hasil kelinci. Ini banyak yang kita temui bagi para peternak pemula, dan itu wajar mempertanyakan demikian, karena ketakutan modalnya tidak kembali.

Yang akan menjadi pertanyaan, mengapa kita senang dengan kata ” kalau” dimana kata  ini merupakan andai yang hanya angan angan. Mengapa kita tidak menciptakan harus berhasil dalam beternak ?? marilah kita menciptakan diri kita menjadi peternak yang bertahan, artinya terus beternak. Bagaimana kunci untuk bisa terus bertahan beternak ???

1. Mempunyai niat yang bulat untuk beternak dan diikuti berdoa..

Sebelum beternak, ajak bicara keluarga untuk memahami, untuk saling membantu dan mengerti dan dimengertikan di lingkungan keluarganya ( anak, istri, orang tua atau yang berada dalam lingkungannya) ini sangat penting apabila suatu saat salah satu dari keluarga  baru repot tidak bisa menangani ternak bisa digantikan yang lainnya.

Dan tidak kalah pentingnya, mintalah doa restu kepada  orang tua / bapak ibu  (bila masih ada), hal ini untuk mendorong secara moral kita agar tetap bisa menangani permasalahan  kelinci yang timbul

2.  Sebelum mulai, belajarlah dari pengetahuan.

Setelah  mempunyai niat dan ada dukungan dari keluarga, disarankan untuk menambah pengetahuan dengan cara  berkunjung ke peternak, diskusi dengan peternak, kisah keluh dan sukses ternak kelinci, dan usahakan bisa ikut  berlatih dalam usaha beternak kelinci.

Kenapa pengetahuan, karena para cerita yang diperoleh dari peternak atau buku buku akan menemui yang berbeda beda, walau kasus sama, misalnya peternak gagal karena banyak penyakitnya di kelinci, peternak gagal karena tidak bisa menjual , peternak gagal karena ….dan lainnya. ini yang dimaksud dari pengetahuan dari penulis.

3. Pahami Ilmunya.

Langkah selanjutnya memahami ilmunya, artinya belajar dari segi faktanya, bahwa secara fakta kelinci kalau hanya sambilan akan banyak gagalnya , sehingga beternak kelinci harus penuh dengan kasih sayang dan  sikap kita (atau lingkungan sekeluarga yang dekat dengan ternak kelinci)  akan berpengaruh dari sikap  dalam memperlakukan pada kelinci, ini yang sering kami sebut sebagai psikologi ternak.

3. Mulailah dari jumlah kecil.

Setelah memahami beternak kelinci dan setelah  mendapat ispirasi kandang yang menurut kita yang terbaik  buat kelinci , maka  langkah berikutnya adalah bagaimana pengadaan bibit.

Sebelum pengadaan,  carilah bibit indukan  dari  peternak yang sudah lama berkecimpung di bidang kelinci atau penangkar ternak kelinci.. Disini merupakan kunci untuk mendatangkan bibit yang berkualitas.. Saran kami jangan pengadaan dari pasar atau makelar/pedagang.

Usahakan bisa melihat kandang, walau hanya sebagai kandang sample, ini perlu untuk menaksir kelinci yang dikembangkan dan carilah informasi apakah sekeluarga  mendukung ternak kelinci atau tidak,  penting untuk mengukur tingkat keberhasilan beternak.

Diutamakan  mencari bibit yang dari peternak atau penangkar yang dapat dipertanggungjawabkan  silsilah dan perkawinan keluarga tidak terjadi. Usahakan jangan membeli anakan, karena kelinci tingkat adaptipnya  kurang cepat.

Jumlah, menurut penelitan di Prestasi, jumlah edial bagi petermak awal sebagai usaha ekomomi adalah lima ekor, dengan  pejantan satu ekor dan betina empat ekor.

4. Penanganan di kandang.

Untuk merawat dan penanganan dalam usaha ternak kelinci, usahakan semua dalam anggota keluarga yang serumah dilibatkan, agar kelinci mengenal betul siapa yang akan merawatnya.

Biasakan  tertib dalam  penanganan kelinci setiap hari.  biasanya di bahan lengkap di forum pelatihan usaha ternak kelinci).

5. Penanganan di kandang.

Catatalah semua kejadian di kandang setiap hari, terutama di aktifitas malamnya. Pencatatan mulai dari  pakan yang diberikan, sisa pakan yang diberikan, tingkah laku yang tidak biasanya serta tingkat kesehatannya.
kebiasaan  kelinci  sebenarnya sakit tapi memperlihakan sehat pada si pemeliharanya, ujung ujunnya kelinci tidak  mau makan.

5.  Harus memahami psikologi ternak kelinci

Peternak atau yang merawat kelinci harus tahu dan pahan masalah psikologi ternak ini, kalau tidak memahami, biasanya kebanyakan gagal dalam menangan kelinci.

Untuk  pendalaman masalah psikologi ternak  ini akan dibahas kusus di pelatihan usaha ternak kelinci.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar